Selasa, 30 Oktober 2012

Silaturahmi dan Diskusi Asean Blogger Chapter Indonesia

Pada hari Sabtu, 13 Oktober 2012, saya berkesempatan untuk menghadiri Acara Silaturahim dan Diskusi bersama Asean Blogger Chapter Indonesia di Gedung Pusdiklat Kementrian Luar Negeri Jalan Sisingamangaraja Jakarta yang diinformasikan dari Group Kumpulan Emak-emak Blogger, www.emak2blogger.web.id


 Imam Brotoseno, Ketua Komunitas Asean Blogger Chapter Indonesia memberikan Sambutan di awal acara

Sebelum mengikuti acara ini,  saya belum mengerti apa itu Asean Blogger Chapter Indonesia.  Sehingga  beberapa hari sebelum mengikuti acara ini, saya sempatkan diri untuk mencari tahu apakah Asean Blogger dan Asean Blogger Chapter Indonesia pada khususnya.
Selidik punya selidik saya mencari tahu di Internet, saya menemukan website Komunitas Asean Blogger yaitu : http://aseanblogger.com/
Dari website tersebut sedikit banyak saya jadi
  paham tentang Asean Blogger Community dan beberapa ulasan dari teman di beberapa komunitas blogger yang sudah pernah mengikuti konferensi Asean Blogger sewaktu diadakan di Bali Tahun 2011.



 Bertemu anggota KEB di saat acara
 
Peserta yang hadir

Anggota Komunitas Kartu Net (Karya Tuna Netra) yang ikut hadir di acara.


Acara Silaturahmi Asean Blogger Chapter Indonesia tanggal 13 oktober 2012 itu dihadiri oleh beberapa perwakilan komunitas blogger, antara lain : Blogger Benteng, Kartu Net (Karya Tuna Netra Network), Dblogger, Kumpulan Emak-emak Blogger, Blogger Detik, Blogger Reporter,  Blogger Bogor,  Kartunet, Blogger Family, Kopdar Jakarta, Blogger Benteng, Blogger Bekasi, Internet Sehat,  Komunitas Bicara Film, Ikatan Duta Budaya dan Pariwisata Indonesia Blogger Bekasi, Blogger Tangerang, dan masih banyak komunitas blogger yang hadir pada acara tersebut.

Inti
 Acara hari itu adalah terbagi dalam 3 tahap, yaitu :
1. Diskusi tentang Kemitraan ASEAN yang disampaikan oleh Bapak
2. Pemutaran Film Lukas Moment
3. Diskusi Budaya dan Wisata

Acara yang dipandu oleh pembawa acara Mbak Eka, www.ceritaeka.com, ini memang lumayan berkesan resmi dan serius karena para pembicara yang hadir disitu semua pada menggunakan baju batik, sedangkan saya dan teman-teman dari Komunitas Emak-emak blogger datang tidak berseragam batik. Memang sih ternyata tidak ada info khusus tentang dresscode acara waktu itu.
  Ya sudahlah masalah dresscode tidak jadi masalah... akhirnya saya dan teman-teman lain bisa mengikuti acara sampai selesai.

Penjelasan tentang ASEAN dan Kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara



Di Awal acara inti yaitu Diskusi tentang  Asean yang disampaikan oleh Bapak Duta Besar Indonesia untuk Austria, Bagas Baskoro dan Dirjen Kerjasama Asean Gusti Agung Wesaka Puja.
Saya jadi seperti mengingat-ingat kembali apa itu ASEAN, jadi ingat masa sekolah dulu di SMP dan SMA yah..^_^. Hari itu saya diingatkan kembali siapa saja negara yang sudah tergabung dalam ASEAN, apa visi misi  serta program  apa saja yang sudah dikerjakan oleh Asean selama ini.
Di dalam penjelasan tersebut ASEAN bekerja dama dengan Mitra Wicara sebagai penghubung ASEAN dengan masing-masing negara dalam rangka menjalin kerjasama dengan Asean.
Dalam hal ini Asean blogger baru berusia 1 tahun, ASEAN sendiri sudah berusia 45 tahun.
Sehingga dengan terbentuknya Asean Blogger di masing-masing negara asean ini adalah diharapkan bisa membantu dan mensupport kegiatan dan gerakan dan program dari Asean di bawah naungan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia.
Dijelaskan juga tentang 3 Pilar Asean yang ingin dicapai, yaitu :
1. Komunitas Politik dan keamanan
2. Komunitas Ekonomi
3. Komunitas Sosial Budaya
Diharapkan dengan Adanya komunitas Blogger Asean khususnya Asean Blogger Chapter Indonesia ini, “semangat kekitaan – We as Asian”,  akan dapat mewujudkan kawasan yang dinamis, terus berkembang, penyumbang dari perdamaian di kawasan dan global.
Begitu juga dengan istilah “Asean Way” yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik antar negara di Asean.



Dimas, ketua Kartu Net mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab.
Wow.. sungguh cerdas dan kritis yah :-) Subhanallah...^_^

Pada diskusi ini juga dipaparkan inisiatif tentang kerjasama Visa, diperkuatnya komitmen untuk pelaksanaan bebas visa bagi warga negara Asean.

Pemutaran Film Dokumenter “Lukas Moment”

 

Acara kedua adalah pemutaran Film Dokumenter “Lukas Moment” karya dari Aryo Danusiri.

pada awalnya saya kira film ini akan menceritakan tentang keindahan alam papua yang indah dan elok. Meski pada awal-aawal diputarnya film ini saya agak merasa mengantuk dan sempat bingung mau kemana arah film ini, akhirnya saya berhasil mengikuti film ini sampai selesai.



Aryo Danusiri, Sutradara dan Produser FIlm DOkumenter "Lukas Moment"
Film dokumenter yang berdurasi 1 jam ini dibuat pada tahun 2005 menceritakan tentang pemuda Papua yang sedang berusaha di bidang Udang. Tokoh utama bernama Lukas, seorang anak muda yang sedag sekolah di salah satu SMK di Papua.  Selain sekolah, Lukas memanfaatkan waktunya dengan menangkar sendiri udang dari laut dekat tempat tinggalnya. Dalam perjalanan usaha udang ini Lukas mengalami masalah yaitu tidak punya tempat pendingin (freezer) sehingga udang bisa disimpan dalam beberapa waktu supaya bisa dijual hari berikutnya. Di situ digambarkan pula bahwa Lukas masih berusaha berkomunikasi dengan Ketua kelompok nelayan, Miss Merry.
Miss Mery seorang wanita yang tegas dan sering memberi  motivasi pada anggota kelompoknya, termasuk si Lukas bahwa jika menemui masalah atau kegagalan, Lukas tidak boleh putus asa, dan Lukas diharap tetap belajar. Diharapkan juga Lukas harus belajar akutansi juga supaya bisa membekali Lukas menjalankan usaha udang  tersebut.

Di tengah perjalanan menjalankan usahanya, Lukas sempat tertipu dengan orang yang ada di bandara sewaktu dia akan mengirimkan udang ke kota lain.

DI adegan tersebut terlihat sekali Lukas sangat polos dan tidak mempunyai tanda bukti serah terima bahwa barangnya sudah dibawa oleh orang tersebut dan orang yang menawarkan ikut mengantar barang tersebut ternyata sudah membohongi dia.
Akhirnya ditunggu beberapa hari, kiriman uang yang dijanjikan orang tersebut tidak sampai dan butuh waktu lama alias berangsur-angsur baru bisa diterima. Lukas kecewa dan sangat sedih.
tapi dia masih bisa menghibur diri dengan mengambil uang yang tidak ada setengah dari harga pembayaran tersebut dibelikan daging dan makanan untuk keluarganya.

Di sini saya menyimpulkan bahwa film Lukas moment bisa mewakili semangat anak muda untuk berwira usaha, tidak pantang menyerah, dan sebagai pelajaran bahwa ‘informasi yang benar’ adalah penting untuk para pelaku usaha kecil apalagi pemula. Kejujuran, kepercayaan dan pengetahuan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan usaha apapun. Peristiwa itulah yang menjadi inti cerita dalam film ini. Pesan moral tersampaikan dalam kekecewaan Lukas.


Dari segi sosiologi dan segi ekonomi di Indonesia, film Lukas moment ini menurut saya sangat mewakili potret usaha kecil di Indonesia yang sesungguhnya. Masih banyak kejadian-kejadian seperti yang dialami oleh Lukas dialami juga oleh pelaku usaha kecil di negara ini.
Semoga film ini bisa menggerakkan hati para anak muda, jiwa wirausaha, terus belajar, mencari informasi dan bertemu orang terpercaya untuk melaksanakan usaha, juga sebagai kaca bagi para penggerak program ekonomi baik dari instansi swasta dan pemerintah juga yang mengatasnamakan membantu usaha kecil dan menengah bahwa rakyat tidak hanya butuh kucuran dana semata-mata, tapi yang terpenting juga adalah adanya “pembinaan dan pendampingan berkelanjutan dalam melakukan usaha”.

“Lukas moment” membuka mata hati dan pikiran para wirausaha muda untuk tidak menjadi bodoh dan tidak segan-segan mencari tahu informasi selengkap mungkin jika kita akan melaksanakan sesuatu yang berhubungan dengan usaha.


Diskusi Wisata dan Budaya





Pada sesi ini hadir sebagai pembicara adalah Duta Budaya dan Pariwisata Indonesia , Abang Jakarta tahun 2008, Doddy A. Matondang dan Ketua dan Pendiri Komunitas Kartu Net (Komunitas Tuna Netra dalam jaringan Internet), Dimas Prasetyo Muharam.

Akhirnya peserta blogger yang hadir bisa melepaskan gelak tawa karena pemandu acara pada sesi ini sangat kocak dan mengundang tawa.

 
Dan akhirnya acarapun selesai sekitar pukul 18.30, dan diakhiri dengan acara makan malam dan musik dari Komunitas Fans Koesploes. Sesi terakhir ini,  Bapak Duta Besar Austria juga menyempatkan menyumbangkan lagu. Suasana jadi santai dan peserta bisa menikmati hidangan dan istirahat dengan nikmat sebelum melangkah pulang.

Menyempatkan diri berfoto bersama anggota KEB sebelum pulang  ^_^

Salam Blogger ^_^

3 komentar:

  1. Bagian yang paling kuingat yang lucu-lucu :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fita Chakra : hehehee iya tuh, dari awal serius terus yah.. terakhir-terakhir bisa mengendorkan urat syaraf dan bikin mulut gak bisa nutup qqqqqqq

      Hapus
  2. Senangnya bisa berkumpul dengan blogger-blogger lainnya

    BalasHapus