Minggu, 20 Oktober 2013

Jika Si Kecil berkemah



Terbayangkah kita jika suatu saat anak kita yang masih kecil yang masihsekolah di Taman Kanak-Kanak akan berkemah ? hmm.. selama ini saya tidak terbayangkan sebelumnya bahwa anak saya akan berkemah di usianya yang masih kecil.
Yap, di usianya yang masih 5 tahun, anak saya harus berkemah. Meskipun bukan di tempat yang jauh di luar kota ataupun di sebuah hutan.. tapi... sempat merinding dan terharu juga yah pada saat diberitahukan bahwa di sekolah anak saya tersebut anak usia Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak sudah ada jadwal untuk berkemah.

Istilah kalau di sekolah anak saya kegiatan tersebut adalah Day Camp, yaitu kegiatan berkemah di halaman sekolah dengan acara menginap semalam, tidur di dalam tenda, dan mengikuti serangkaian kegiatan luar ruangan seperti orang berkemah lainnya yaitu kegiatan malam api unggun, dan tentunya si kecil masih selalu dalam tanggung jawab dan pengawasan gurunya loh. Hal tersebutlah yang membuat saya mantab dan yakin akan keberanian dan kemandirian anak saya dalam mengikuti acara perkemahan sehari disekolahnya tersebut.

Kegiatan berkemah ini adalah pertama kali yang diikuti anak saya. Perasaaan saya bercampur aduk antara senang, khawatir dan bangga mempersiapkan untuk anak saya dalam mengikuti DayCamp yang pertama bagi dia.
Yang pasti persiapan yang saya lakukan hampir samalah seperti ibu-ibu lain yang akan mempersiapkan piknik keluarga atau persiapan anak berwisata ke suatu tempat. Bedanya mungkin kalau persiapan untuk kegiatan berkemah yang dilaksanakan cuma 1 hari 1 malam ini adalah kita harus belajar memampatkan / meminimalisasi bawaan yang akan ditenteng anak kita nantinya sehingga cukup menjadi 1 ransel aja supaya si anak tidak terlalu repot dan berat membawanya.
Nah... selama mempersiapkan pernak pernik untuk berkemah,, saya terpikir kalau namanya anak-anak pasti punya ‘ritual’ masing masing yang berbeda jika mau tidur. Teringat cerita dari ibu-ibu tentang anaknya yang kalau mau tidur ada yang harus pegang guling kesukaannya, ada yang harus bawa mainan, ada yang ngemut jempol, ada yang macam macam lagi deh yang kadang bikin ketawa aja... dan gak kebayang kalau kebiasaan unik itu terbawa waktu berkemah nantinya. Hehhee saya jadi geli karena anak saya kalau mau tidur selain selalu minta untuk dibacakan buku terlebih dahulu, dia juga punya kebiasaan lain yaitu memegang kuping (Jawa : telinga) saya. Wah apa jadinya ntar kalau menjelang tidur anak saya akan pegang pegang telinga guru Pendamping dalam tendanya. Hehhee.

Gak nyangka, ternyata sewaktu saya sedang sibuk mengumpulkan barang-barang keperluan anak saya, anak saya sambil wira-wiri bermain ternyata mengamati kesibukan saya. Haha GR juga nih emaknya.  “Bu, nanti bawa buku juga yah supaya  nanti kalo mau tidur Faiz tidak usah ‘nguping’ (pegang telinga) lagi”. Deg – Batin saya, ternyata anak saya nyambung juga yah batinnya dengan apa yang saya pikirkan selama  sibuk berbenah keperluannya. Mungkin dia tau kalau selama ini saya sudah jengah/capek dan juga geli  kalo setiap menjelang mau tidur dia selalu cari-cari telinga saya. Mungkin dia juga sudah bosan kok ibunya nolak terus kalau dia cari-cari telinga saya. hehhee ...

Alhamdulillah... batin saya lagi, akhirnya anak saya sudah mulai mencari solusi sendiri untuk mengatasi ritual sebelum tidurnya :-)  . Trus, saya tanya, “Ntar yang bacain siapa dek?”, Anak saya menjawab : “Bu Guru” .
“Oke deh, Faiz mau berapa buku yang dibawa, satu saja yah, supaya bu guru tidak capek kalau membacakannya” .
“Faiz bawa 3 aja bu”
“Ha? Tiga? Dek... nanti Bu Guru  kasihan dong kalau bacanya banyak-banyak, ntar teman lain yang mau tidur bagaimana dong..”
Faiz diam dan masih terus melanjutkan bermainnya sambil sesekali melihat saya berbenah.
Akhirnya kuturuti aja dia bawa 3 buku, meski  saya yakin kalau nantinya 3 buku itu tidak akan dibacakan semuanya oleh Bu Gurunya. Yah kalau di rumah si Faiz bisa menyiapkan ‘bekal buku’ sebelum tidur bisa sampai 10 biji meskipun kadang gak semua  saya bisa membacakannya karena saya sudah lebih dahulu mengantuk daripada dia.

Hmmm.. Ada-ada saja... tapi memang saya ingat pesan bu guru kelasnya lewat perbincangan di forum orang tua siswa, anak diperbolehkan membawa perlengkapan ‘ritual’ sebelum tidurnya masing masing selama itu tidak merepotkan dan masih bisa diupayakan untuk dibawa ke dalam tenda karena  hal itu untuk mempermudah proses masing-masing anak untuk bisa tenang menjelang tidur.

Naahh... apa aja sih barang-barang yang diperlukan si kecil untuk berkemah satu hari itu? Ini dia....
1. Tas Ransel 
2. Baju Ganti
3. Kaos dan Celana Dalam
4. Handuk
4. Sajadah
5. Sarung
6. Jas Hujan
7. Obat-obatan (Minyak Kayu Putih, Bedak anti biang keringat, Obat Penurun Panas, Obat Lambung)
8. Perlengkapan mandi (sikat gigi, sabun mandi, pasta gigi)
9. Senter
10. Botol air minum bertali
12. Lotion anti nyamuk
13. Topi Rimba bertali
14. Makanan Ringan
Cukup Komplit yah... meski itupun sudah tidak perlu bawa makanan utama (nasi) untuk makan malam dan sarapan pagi karena sudah disediakan dari pihak sekolah.
Yap. Akhirnya tuntas sudah persiapan untuk dibawa Faiz berkemah.
Sebagai ibu yang akan melepas anaknya  tidur dalam tenda yang satu tenda berisi 3-4 anak plus 1 guru pendamping, tentunya pasti ada rasa khawatir, haru dan geli melepas anaknya belajar mandiri dan tidur di alam bebas dengan cuaca yang tidak menentu.  Masih kecil banget gitu lohhh... , Hmmm...

Melepas untuk belajar kemandirian dan masa depannya tentulah harus ada pengorbanan dan keikhlasan juga kemantaban batin dari kita sebagai ibu .. cieeee.. ^_^
Selamat berkemah Nak, Pasti banyak hal dan manfaat yang kamu dapatkan sepulang kegiatan ini :-)