Kamis, 26 September 2013

Tanda Mata Pecinta Go Green


Tanda Mata atau sering disebut dengan istilah ‘souvenir’ sering kali selalu menjadi bagian tidak terpisahkan dari acara seperti resepsi pesta pernikahan, Akad nikah, ulang Tahun atau peresmian sesuatu dan acara-acara lain.

Ya, seperti hal yang sudah melekat bahwa si pemilik acara memberi kenang-kenangan kepada para undangan yang hadir di acara yang mereka adakan. Macam-macam suvenir yang biasanya diberikan oleh orang yang mempunyai hajat, Setiap kita menghadiri undangan suatu acara pesta pernikahan atau ulang tahun. Mulai dari yang berukuran kecil sampai yang besar. Mulai yang berharga murah sampai mahal. Tergantung keinginan dan kemampuan si yang punya acara. Ada yang kadang juga suvenir berupa benda dengan tema tertentu, misal dengan yang bertema daerah dan budaya masing-masing,khas, sampai yang bertema internasional. Ada juga yang terbuat dari kreasi tangan para pengrajin (handmade) atau juga yang terbuat dari produk pabrikan.


Tujuan memberikan suvenir dari para penghelat acara tersebut juga bervariasi, ada yang berkeinginan untuk memberikan kenang-kenangan khusus, unik, pada para undangan yang datang ke acaranya, bisa sebagai hiasan, sampai ada yang ingin memberikan manfaat dari suvenir yang diberikan tersebut supaya bisa digunakan sebagai alat yang fungsional.


Nah... sekarang sudah mulai muncul suvenir dengan tema yang mempunyai misi tertentu hehehe.. apa itu ? serem amat sepertinya yah... tapi yang pasti bukan seperti Mission Impossibble aja yah.. susah ditebak jadinya ntar.. :-)

Kebetulan beberapa bulan yang lalu, ada tetangga yang menggelar hajatan pesta pernikahan putrinya di Taman Mini Indonesia Indah, dengan tema Pesta Kebun dan bernuansa kehijauan.
Seperti yang saya bicarakan di atas tadi, setiap acara sekarang tidaklah lepas dari suvenir yang diberikan oleh pemilik acara.

 

Yang pasti, setelah saya mendapatkan suvenir yang ini ....saya berpikir dan mereka-reka sendiri  bahwa si empunya hajat acara secara tidak langsung ingin menyampaikan bahwa :
 

1. Mereka adalah pecinta tanaman.
2. Menyebarkan budaya cinta tanaman pada para undangan yang hadir.
3. Mengenalkan pada anak-anak sampai orang tua untuk memulai menanam  

    bunga sejak kecil.
4. Mensosialisasikan bahwa sekarang adalah masa Pemanasan Global jadi 

    diperlukan peran serta kita untuk ikut menghijaukan bumi.
5. Dengan adanya bunga dan tanaman di dalam serta di sekitar rumah kita, 

    akan membawa nuansa asri, indah, sejuuk dan sedap dipandang mata.
6. Bahwa Tanaman adalah bagian dari makhluk ciptaan Tuhan yang perlu kita 

    jaga dan dirawat, sehingga kita juga akan merasakan manfaatnya.
7. Dengan merawat tanaman, hidup kita akan terasa seimbang dan sebagai 

    refreshing untuk pengalihan dari rutinitas sehari-hari Sehingga tubuh dan 
    jiwa kita menjadi segar kembali karena sudah melihat, merawat tanaman 
    di sekitar kita.
8. Tersirat pesan bahwa : Cintailah Bumi, maka Bumi akan Mencintai kita.


Nah... sudah bisa ditebak kan apa itu suvenirnya...?

Traa..raa... Ini dia....
Suvenir berupa Tanaman Hias Kaktus mini. Yang di sertai Tips Perawatannya juga yang ditempel di kemasan bunga tersebut.

Unik yah...  :-)
Go Green banget gituloh... :-)

Akhirnya bunga kaktus ini sekarang sudah menambah koleksi tanaman saya yang tidak banyak dan menjadi hiasan di halaman rumah. 
Saya mengenalkan bunga ini pada anak saya dan anak saya ikut senang dan bangga melihatnya. 

Terima kasih Tetanggaku...:-)

Senin, 23 September 2013

Cerita dibalik Bunga TisMa

Wah.... udah lama tidak posting di blog kangen juga nih saya tulis tulis lagi... dan ingin berbagi cerita sedikit...
Ceritanya... waktu saya mudik lebaran bulan Agustus 2013 kemaren tuh... setelah dari Kota Surabaya-Batu-Magelang, saya sempat silaturahmi dan menginap di rumah Omnya suami yang berada di Jogya.
Di sana saya menginap 3 hari, selama pergi ke Jogya ke rumah Om suami saya tersebut saya terkesan dengan beberapa bunga yang dipasang apik di beberapa sudut rumah.


Saya ingat, beberapa tahun yang lalu memang saya sudah berkunjung ke Jogja, ke rumah Om Suami saya tersebut sewaktu beliau ada hajatan pernikahan salah satu anaknya. Saya sebetulnya sempat melihat bunga-bunga tersebut di rumah itu. Denger cerita dari mertua saya waktu itu.. itu bunga-bunga nya adalah hasil kreasi dari Adiknya Eyangnya Suami saya, bahannya adalah dari kertas tissu makan (saya singkat menjadi :TisMa). Wah.... aku langsung terpikir hebat banget yah.. di usianya yang sudah tidak lagi muda dan bisa disebut Manula (mmm.. maaf yah Eyang... hehhe) saya lihat sendiri hasil kreasi bunga dari kertas tissue makannya sangat cantik, rapi dan bentuknya bagus banget...



Karena saya waktu itu tidak sempat bertanya bagaimana caranya membuat bunga dari tissue makan secantik itu... akhirnya sewaktu lebaran kemarin saya berniat ingin belajar kepada Adiknya Eyang suami saya tersebut. tp ternyata saya baru teringat untuk belajar ke Eyang Dar ( panggilan suami ke adiknya Eyangnya) waktu nya yang sudah mepet mendekati untuk balik mudik ke Depok, juga beliau tidak tinggal di rumah itu.

Saya beranikan diri untuk bertanya kepada Om-nya Suami saya dan bahwa saya ingin belajar membuat bunga kertas tersebut. Saya ingat anaknya pernah bercerita bahwa ibunya juga pernah belajar membuat bunga tersebut kepada Eyang Dar. Tapi karena Istri dari Omnya suami saya yang seorang Bidan tersebut sangatlah sibuk mengurus Rumah Bersalin yang dia kelola di dekat rumah, akhirnya oleh Om-nya suami, saya diajarin sendiri sebisa dan setahu beliau.. Yapp.. akhirnya rasa penasaran saya cukup terobati sudah meskipun belum sempat belajar sendiri ke orangnya langsung.


Yang saya Kagum adalah bahwa beliau yang membuat rangkaian bunga kertas tissue makan ini adalah orangnya sudah berumur sekitar 74 tahun lebih loh... tapi hasilnya sangat bagus, rapi dan menunjukkan bahwa Eyang Dar adalah seorang pecinta kerajinan tangan sejati.

Semoga untuk waktu berikutnya saya bisa belajar langsung dan jadi terinspirasi dari ketekunan Eyang Dar tersebut.. :-)

Foto-foto yang saya pasang disini adalah sebagian karya bunga dari Eyang Dar yang diberikan untuk menghias rumah Om Suami saya...
Cantik-cantik kan....Siapa sangka kalau bunga-bunga ini adalah dari bahan kertas tissue makan :-) Sangat Inspiratif  ! :-)
 

Jumat, 13 September 2013

Ganti Nama Blog

Halo semuanya,,,,,Sejak hari ini saya merubah nama blog saya menjadi : jendela-kata.blogspot.com dari nama blog lama : cerita-def.blogspot.com

Karena sesuatu hal maka saya harus merubahnya demi kenyamanan stabilitas negara hehehhee gak nyambung yah...
Oke deh hanya itu pemberitahuan saya.. semoga dengan nama baru ini lebih semangat lagi nulis di blog :-)

Daaaa.... :-)

Pesona Batik Banten


Batik sepertinya sudah tidak asing bagi kita. Batik ada dimana-mana. Apalagi sejak ada hari Batik Nasional. Semua warga Indonesia mempunyai baju/kain batik untuk dipakai pada keseharian dan acaa acara tertentu,
Yah... Memang Batik sudah ada di hati masyarakat Indonesia. Begitulah adanya.. kalau bukan kita yang membanggakan dan meneruskan budaya dan kekayaan nenek moyang kita, apa jadinya nanti kalau batik diakui sebagai hasil karya oleh negara lain. Tentulah sangat sedih bukan?


Berbicara batik, selama ini jujur saja mengetahui batik itu hanyalah berasal dari daerah Jawa Tengah (Solo, Jogya, Pekalongan), Jawa Barat (Cirebon, Betawi), dan Jawa Timur juga Madura. Tapi kalau kita sering mengunjungi acara pameran tekstil khususnya batik  maka kita akan merasa bahwa pengetahuan tentang batik dan ragam dan asal muasalnya itu masih sangatlah sedikit sekali. Begitu juga dengan saya, sewaktu saya mengunjungi kota Banten pada akhir tahun 2012 lalu, saya baru mengetahui ternyata di Kota Banten juga ada Batik loh.. kebetulan saya mengetahui bahwa ada batik di kota Banten adalah sewaktu saya melihat  ada beberapa kain batik khas Banten yang dipajang di ujung lobby tempat saya menginap, berikut juga dengan adanya lembaran kertas yang berisi tentang sejarah dan filosofi motif Batik Banten.



Motif Batik Banten sangat beragam, terdapat kurang lebih 20 Jenis motif batik yang mengandung filosofi sejarah kota Banten yang tergambar pada kain Batik Banten, antara lain :
Sebakingking, Srimanganti, Pasulaman, Mandalikanm Kawangsan, Kapurban, Surosowan, Pejantren, Pamaranggen, Pancaniti, Datulaya, Langenmaita, Wamilahan, Panjunan, Kaibonan, Memoloan, Kesatriaan, Panembahan, Singayaksa, dan Pasepen.


Dari 20 motif Batik Banten  tersebut semuanya menggambarkan filosofi sejarah budaya Banten pada masa Kesultanan Banten. Ada yang menggambarkan nama tempat, nama gelar, nama perkampungan sampai nama tata ruang di Istana Kesultanan Banten.

Salah satu contoh arti filosofi motif Batik Banten yang bernama Datulaya, yang artinya adalah nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin / tata ruang keluarga di Kesultanan Banten.
Ada juga motif yang dinamai : Kapurban, yang artinya adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Purba dalam Penyebaran Agama Islam.


Sungguh Kaya Indonesia ini, Semoga warisan leluhur yang penuh filosofi yang dituangkan pada kain Batik tidak akan punah. Dan.. mungkin saja jika suatu saat saya ada kesempatan mengunjungi kota kota lain di Indonesia masih ada batik dengan berbagai motif dan mengandung makna filosofi yang lain lagi.... Keren yah :-)