Jumat, 13 September 2013

Pesona Batik Banten


Batik sepertinya sudah tidak asing bagi kita. Batik ada dimana-mana. Apalagi sejak ada hari Batik Nasional. Semua warga Indonesia mempunyai baju/kain batik untuk dipakai pada keseharian dan acaa acara tertentu,
Yah... Memang Batik sudah ada di hati masyarakat Indonesia. Begitulah adanya.. kalau bukan kita yang membanggakan dan meneruskan budaya dan kekayaan nenek moyang kita, apa jadinya nanti kalau batik diakui sebagai hasil karya oleh negara lain. Tentulah sangat sedih bukan?


Berbicara batik, selama ini jujur saja mengetahui batik itu hanyalah berasal dari daerah Jawa Tengah (Solo, Jogya, Pekalongan), Jawa Barat (Cirebon, Betawi), dan Jawa Timur juga Madura. Tapi kalau kita sering mengunjungi acara pameran tekstil khususnya batik  maka kita akan merasa bahwa pengetahuan tentang batik dan ragam dan asal muasalnya itu masih sangatlah sedikit sekali. Begitu juga dengan saya, sewaktu saya mengunjungi kota Banten pada akhir tahun 2012 lalu, saya baru mengetahui ternyata di Kota Banten juga ada Batik loh.. kebetulan saya mengetahui bahwa ada batik di kota Banten adalah sewaktu saya melihat  ada beberapa kain batik khas Banten yang dipajang di ujung lobby tempat saya menginap, berikut juga dengan adanya lembaran kertas yang berisi tentang sejarah dan filosofi motif Batik Banten.



Motif Batik Banten sangat beragam, terdapat kurang lebih 20 Jenis motif batik yang mengandung filosofi sejarah kota Banten yang tergambar pada kain Batik Banten, antara lain :
Sebakingking, Srimanganti, Pasulaman, Mandalikanm Kawangsan, Kapurban, Surosowan, Pejantren, Pamaranggen, Pancaniti, Datulaya, Langenmaita, Wamilahan, Panjunan, Kaibonan, Memoloan, Kesatriaan, Panembahan, Singayaksa, dan Pasepen.


Dari 20 motif Batik Banten  tersebut semuanya menggambarkan filosofi sejarah budaya Banten pada masa Kesultanan Banten. Ada yang menggambarkan nama tempat, nama gelar, nama perkampungan sampai nama tata ruang di Istana Kesultanan Banten.

Salah satu contoh arti filosofi motif Batik Banten yang bernama Datulaya, yang artinya adalah nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin / tata ruang keluarga di Kesultanan Banten.
Ada juga motif yang dinamai : Kapurban, yang artinya adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Purba dalam Penyebaran Agama Islam.


Sungguh Kaya Indonesia ini, Semoga warisan leluhur yang penuh filosofi yang dituangkan pada kain Batik tidak akan punah. Dan.. mungkin saja jika suatu saat saya ada kesempatan mengunjungi kota kota lain di Indonesia masih ada batik dengan berbagai motif dan mengandung makna filosofi yang lain lagi.... Keren yah :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar